Hari ke-3: Kuala Lumpur, Malaysia

Setelah berpamitan dengan owner City Centre Backpackers, kami melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur. Kami naik dari stasiun MRT Clarke Quay dan berhenti di stasiun MRT Kranji. Alhamdulillah kami menemukan bus SBS Transit. Ternyata banyak sekali orang yang ingin pergi ke Malaysia. Kami harus melewati imigrasi lagi. Kami pikir bus akan berhenti di Terminal Larkin, ternyata bus berhenti di JB Sentral. Jadi, kami harus naik bus lain dan kami memutuskan untuk menggunakan bus Causeway Link (RM 2). I didn’t take its picture anyway 😦

Causeway Link Bus (skyscrapercity.com)

Di terminal Larkin, sambil menunggu bus, kami memesan sarapan. Saya makan nasi lemak ayam (RM 6) dan es lemon (RM 1.5). Ya, saya memang suka es lemon. Oh, seorang pelayan restoran yang melayani kami ternyata adalah orang Jawa. Satu fakta lagi, Malaysia tidak berbeda dengan Indonesia, banyak sekali “calo” di terminal.  Untuk pergi ke Kuala Lumpur kami menggunakan bus Alisan Express (RM 35) dan berhenti di TBS (Terminal Bersepadu Selatan). Lalu kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan LRT (RM 1.7) menuju Plaza Rakyat/Puduraya Terminal. Bagi warga asing, kita bisa menggunakan token untuk bisa naik LRT. Tau karambol? Token itu semacam buletan yang kita gunakan pada permainan karambol. Token ini berfungsi sebagai tiket yang nantinya dimasukkan ke mesin. Lucu juga.

Akhirnya, dari Puduraya, kami mencari hostel yang telah kami booking sebelumnya. Luar biasa karena ternyata dekat dengan Chinatown. Kami sangat beruntung karena kami dapat melihat banyak orang dari negara lain sedang memburu suvenir atau makan Chinese food. Ternyata mereka juga suka menawar harga. LOL. Kami menginap di Transit Point Bed and Breakfast (RM 55 each). Pemiliknya, Cedric, berasal dari Perancis. Dia adalah seorang pria yang baik dan humoris. Sedangkan salah satu stafnya, Mercedes, berasal dari Spanyol, juga seorang yang ramah.

Untuk makan malam, Alhamdulillah kami menemukan warung yang penjualnya adalah seorang Cina muslim. Maklum saja, di Chinatown kami tidak bisa makan apapun karena meragukan kehalalan makanannya. Kami memesan nasi lemak dan teh o ice. Setelah itu, kami berjalan-jalan sebentar untuk melihat-lihat. Great!

Tinggalkan komentar